Pages

Selasa, 05 Februari 2013

BNPB Rilis Daerah Rawan Tsunami


Rabu, 06 Februari 2013 - 08:19:35 WIB

BNPB Rilis Daerah Rawan Tsunami 
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum 

komhukumimage
Komhukum (Jakarta) - Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif menyebutkan ada beberapa daerah di Indonesia yang masih berpotensi gempa dan tsunami. Salah satu daerah tersebut ada di daerah Sumatera Barat yang berpotensi diancam gempa dengan kekuatan 8,9 SR.

Sebelumnya antisipasi ancaman  sudah diinstruksikan oleh presiden pada Kementerian dan BNPB agar dilakukan sejak dini terhadap daerah-daerah yang sering menjadi ancaman gempa dan tsunami.



"Presiden telah perintahkan pada menteri dan BNPB segara buat rantai peringatan dini. Dari penanganan sejak mulai kejadian, peralatan, sampai tindakan pasca terjadinya bencana," kata Syamsul saat jumpa pers di Menara Bidakara, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (5/02).

Mengantisipasi ancaman tersebut, Kata Syamsul, BNPB sudah merencanakan pembangunan titik evakuasi pada daerah-daerah rawan bencana dengan nama "Shelter Verlikal".

"Kali ini akan membuat Shelter Verlikal. Bangunan Shelter Verlikal tersebut dibangun dengan berjarak per 500 meter. Untuk pemeliharaan, bangunan tersebut tidak hanya digunakan untuk evakuasi tapi didesain untuk tempat ibadah atau sekolah. Apabila terjadi gempa di darat cari tempat yang lapang, kalau tsunami cari tempat yang paling tinggi dengan bangunan yang kokoh" ujar Syamsul

Anggaran untuk pembuatan shelter tersebut sudah disiapkan sebesar Rp. 1 triliun.  "Kita sudah sediakan Sebanyak Rp. 1 triliun untuk pembuatan shelter vertikal ini," kata Syasul

Selain itu, Syamsul menuturkan BNPB sudah berkoordinasi dengan beberapa kementerian dan menerima masukan dari lembaga-lembaga yang berkaitan untuk bisa bekerjasama dalam penanganan bencana tersebut. Di antaranya Kementerian Pekerjaan Umum, Riset dan Teknologi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan, Badan Pusat Statistik, Badan Pegawas Tenaga Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional, Lembaga Ilmu Pengatahuan Indonesia, dan Geologi. (K-2/Shilma)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar