Pages

Minggu, 17 Februari 2013

Rasa Sakit Akibat Proses Evolusi


Senin, 18 Februari 2013 - 00:41:17 WIB

Rasa Sakit Akibat Proses Evolusi
Diposting oleh : Administrator 
komhukumimage
Komhukum (Boston) - Sakit punggung, kaki, dan gigi termasuk di antara rasa sakit yang dihadapi manusia akibat proses evolusi, kata para peneliti yang menghadiri pertemuan tahunan American Association for the Advancement of Science pada Jumat (15/2).

Menurut para peneliti, keberhasilan proses evolusi menjadikan manusia berjalan tegak dengan dua kaki dan berotak besar juga menyisakan rasa sakit. "Kita menghadapi luka evolusi manusia," kata ahli antropologi, Alan Mann, dari Princeton University kepada lamanLiveScience.


"Evolusi tidak menghasilkan kesempurnaan," kata Mann. Saat manusia berjalan dengan dua kaki, tekanan gravitasi pada tulang belakang bisa membikin punggung sakit, kata ahli antropologi dan anatomi, Bruce Latimer, dari Case Western Reserve University.

Latimer membandingkan tulang belakang manusia dengan menara yang terdiri atas 24 cangkir dan cawan dengan setiap cangkir mewakili satu ruas tulang belakang dan cawan seperti pembatas antar ruas tulang belakang. "Ambil buku atau kamus dan taruh di atasnya. Itu kepalanya. Jika Anda berhati-hati, Anda bisa menjaganya tetap seimbang, kalau tidak akan ada banyak pecahan porselen di lantai," katanya.

"Lalu bayangkan membawa ini dan membuat lekukan alami yang kita punya di tulang belakang. Saya bisa memberi anda seluruh selotip di dunia dan Anda masih tidak mungkin bisa menyeimbangkannya," kata dia.Saat tulang belakang membentuk lengkungan untuk menjaga keseimbangan saat tegak, titik tertentu akan tertekan dan kondisi yang demikian bisa menyebabkan kondisi kelainan tulang belakang seperti lordosis, kyphosis atau bongkok, dan skoliosis.

Tulang belakang juga menderika saat orang berjalan, dengan satu kaki ke depan dan tangan melenggang ke arah berlawanan. "Ini menciptakan gerakan memutarbalik yang setelah jutaan kali bisa menyebabkan cawan vertebra rusak," katanya.

Bukti fosil juga menunjukkan bahwa manusia sudah mengalami masalah kaki seperti keseleo sejak 3,5 juta tahun lalu. "Catatan fosil mengungkapkan banyak masalah kaki yang kita punya sekarang bisa dilacak dari masa lalu," kata ahli morfologi fungsi, Jeremy DeSilva dari Boston University.

Sementara perubahan ukuran otak manusia menyebabkan perubahan bentuk tulang pembungkus otak, yang membuat geraham bungsu tidak punya tempat untuk tumbuh sehingga kadang menyeruak dengan cara menyakitkan.

Evolusi manusia dalam berjalan tegak juga membuat kelahiran bayi pada manusia lebih berisiko dibandingkan kelahiran bayi pada primata yang lain. Manusia mengatasi masalah itu dengan menghadirkan bidan, dokter kandungan, dan perawat untuk membantu kelahiran bayi, kata ahli antropologi, Karen Rosenberg, dari University of Delaware.
 (K-4/EIO)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar