Pages

Rabu, 20 Maret 2013

Kripik Pisang Lampung, Rasa Yang Tak Pernah Mati


Kamis, 21 Maret 2013 - 10:44:19 WIB

Kripik Pisang Lampung, Rasa Yang Tak Pernah Mati
Diposting Oleh : Administrator
Kategori: Kuliner 

komhukumimage
Komhukum (Jakarta) - Hanya gara-gara bosan dengan kripik singkong, beberapa pengrajin cemilan khas Provinsi Lampung ini berinovasi dengan meng-kripikan (menggoreng sampai kering) pisang kepok.

Jadilah kripik pisang yang tak disangka malah disambut antusias oleh konsumen yang gemar menyantap cemilan. Belakangan pamor kripik pisang kepok khas ini menjadi salah satu ikon kuliner khas Provinsi Lampung. Nah bagaimana lika-liku sampai kripik pisang ini menjadi legenda kuliner di Bandar Lampung?


Saat bertandang ke kota Bandar Lampung, sempatkan diri anda mampir ke Sentra Industri Kripik Pisang yang terletak di Jalan Pagar Alam, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Kedaton. Memasuki area ini, anda harus melewati gapura sebagai gerbang yang menandakan sebagai sentra produsen kripik pisang. Konon ada puluhan produsen kripik pisang di tempat ini, tentunya masing-masing dengan merek dagangnya sendiri.

Walaupun skala produksinya kelas rumahan, tapi keripik pisang produksi daerah ini sudah diekspor ke mancanegara selain untuk konsumsi pasar domestik juga. Kebanyakan produsen keripik pisang di tempat ini juga masih mengolah/memasak keripik pisangnya dengan cara tradisional, misalnya menggunakan kompor yang berbahan bakar kayu.

Mereka mengklaim rasa kripik pisang yang dihasilkan jauh lebih enak ketimbang bila digoreng dengan kompor gas. Saat ini mereka fanatik menggunakan kayu kopi sebagai bahan bakar kompornya. Anda penasaran seperti apa cara membuat keripik pisang di sini? Datanglah agak pagi sekitar jam 7 – 8 pagi saat para produsen ini sedang mengolah pisang kepok untuk dibuat menjadi kripik.

Masih di lokasi yang sama, anda akan terkagum-kagum dibuatnya dengan jejeran toples-toples kaca berukuran besar di setiap rumah produsen kripik pisang di sini. Setiap toples diberi label perihal rasa kripik yang ada di dalamnya. Pada awalnya hanya ada rasa asin dan manis saja. Para produsen kripik pisang di sini tidak tinggal diam, mulailah mereka bereksperimen membuat kripik pisang dalam berbagai rasa.

Saat ini ada puluhan rasa kripik singkong yang ditawarkan, antara lain: manis, asin, cokelat, keju, stroberi, melon, moka, barbeque, sambal balado, jagung bakar. Semua kripik pisang ini kondisinya siap jual dengan berbagai macam ukuran kemasan. Pada umumnya harga jual kripik pisang yang sudah dipacking berada di kisaran Rp. 12.000 untuk berat 250 gram. Tapi kalau anda berniat membelinya secara kiloan juga tidak dilarang kok. Untuk harga kiloan kripik pisang khas Lampung ini harganya sekitar Rp. 40.000an per kilonya. Hmm…nikmat dan terjangkau pula. (K-5/Iyo)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar