Pages

Rabu, 27 Februari 2013

Skandal Daging Kuda Angkat Kesadaran Mengenai Keamanan Pangan


Rabu, 27 Februari 2013 - 18:37:26 WIB

Skandal Daging Kuda Angkat Kesadaran Mengenai Keamanan Pangan 
Diposting oleh : Administrator 
komhukumimage
Komhukum (Dubai) - Gelombang kejutan skandal daging kuda di beberapa negara Eropa dirasakan di Dubai, Uni Emirat Arab, dalam pameran makanan dan keramah-tamahan, Gulfood.

Dalam kegiatan tersebut, produsen daging Eropa mengatakan mereka memperoleh keuntungan dari kesadaran kualitas yang meningkat di kalangan pemilik restoran, pengecer dan konsumen.

Edisi Ke-18 Gulfood, selama empat hari, yang dimulai Senin (25/02), menarik lebih dari 4.200 perusahaan peserta dari 110 negara dan menjadi kegiatan keramah-tamahan dan makanan terbesar di dunia.

Kendati ada perbedaan harga mencolok antara produsen daging di Barat dan Timur, perusahaan daging Eropa yang menekankan pada keamanan pangan dan keselamatan pangan optimistis mengenai prospek pasar di wilayah Timur Tengah kendati ada skandal daging kuda saat ini. Skandal pemalsuan daging tersebut menimbulkan awan gelap bagi seluruh segmen industri itu.

Buat Dr. Stefan Mauritz, Direktur Penjualan raksasa unggas Jerman Wiesenhof International, kualitas adalah mengenai kendali arus pemrosesan makanan itu sendiri, demikian laporan Xinhua yang dipantau wartawan di Jakarta, Rabu (27/02) siang.

Mauritz mengatakan Wiesenhof telah mengeksport ke Teluk sejak 2005 dan juga pada masa depan, pelanggan tidak akan pernah menemukan daging kuda di dalam produk Wiesenhof.

Ia menambahkan ketika pemasok lain bahan makanan dari negara berbeda memberi sumbangan pada produk akhir, kemungkinannya lebih tinggi bahwa bahan yang tak disebutkan menjadi bagian dari paket daging yang kebanyakan berharga murah yang ditawarkan di pasar swalayan.

Prinsip Wiesenhof mengenai memiliki rantai pemrosesan makanan secara lengkap tanpa bahan dari pihak ketiga berlaku bagi VanDrie Group, Belanda, salah satu produsen daging sapi terbesar di Eropa.

Henny Swinkels, Direktur Perusahaan VanDrie Group, mengatakan, "Kami telah mengekspor ke wilayah Teluk selama lebih dari setahun dan minat bertambah. Itu karena daging kami bersertifikat ISO 22.000, standard bagi keamanan pangan yang diterima secara global." (K-5/el)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar